Senin, 27 Januari 2014

Masih berfikir Tuhan tidak adil?



14 November 2013 tepatnya hari kamis malam jumat, kami, saya beserta teman-teman dari PMII KOMISARIAT GALANG SEWU mengadakan ''SANTUNAN ANAK YATIM'' di Yayasan cacat ganda Arrifdah, Tlogomulyo Semarang. Acaranya semacam baksos pada umumnya. Santunan kita kumpulkan dari kelas perkelas yang ada di POLINES. 
Malam itu, kita berangkat diiringi oleh hujan yang cukup membuat kita basah. Pejalanan tetap kita lalui bersama, pukul 21.00 malam akhirnya kita sampai disana. 
Apa daya mata ini yang harus tetap melihat lurus apa yang dilihat. Pikiran melayang layang. Hati ini terasa ingin lari dari apa yang dilihat. Aku merasa menjadi orang terbodoh di dunia, aku menyesal, aku sedih, dan saat itu aku berfikir aku tak pantas hidup di dunia yang seindah ini. 
Melihat teman-teman kita yang kurang beruntung, berbaring diatas ranjangnya tanpa daya. Mereka hidup di Yayasan itu. Dengan keterbatasan yang ada, dengan keadaan tanpa ada orang tua, mereka tetap tersenyum, mereka tetap semangat. 
Mata ini ingin mengeluarkan air mata, hati ini terasa jatuh lantas pecah menjadi berkeping-keping. Apa salah mereka? Apa yang harus mereka lakukan? 
Mungkin kita yang terlalu sombong dengan keadaan sekarang ini. Keadaan yang terkadang membuat kita lupa dengan apa yang kita punya, dan apa yang seharusnya kita lakukan. Bahkan terkadang kita selalu menuntut hak, tanpa melaksanakan kewajiban kita. Mungkin apa yang aku dan teman-teman ku lihat saat itu belum seberpa dengan apa yang ada diluar sana. 
Kami pun masuk keruangan dimana mereka tinggal sehari-hari. Kami berbincang-bincang sebisanya dengan mereka. Ibu yayasannya bilang “kalau yang ini mbak, dia sukanya makan ciki, lalu yang itu (nunjuk anak perempuan yang kira-kira berumur 12 tahun) kalau ada cowok suka teriak-teriak gitu”. Kami hanya bisa tertawa kecil melihat ini. 
Sekitar jam 23.00 kami pulang. Banyak sekali pelajaran yang sangat berharga yang kami dapatkan pada malam itu. Sekarang, apa kita masih berfikir bahwa Tuhan itu tak adil?  Atau apa kita masih merasa menjadi orang yang paling tidak beruntung didunia ini. 
Lihat lah disekitar kita, sekarang kita masih bisa makan, minum, nulis, sekolah, bermain, dan terus melakukan apa yang kita inginkan bila memang ada niat. 
Dengan tangan-tangan kita lah kita dapat membantu mereka. Mungkin apa yang kita bantu tak seberapa, dan mungkin apa yang kita bantu tidak dapat merubah nasib mereka. Tapi setidaknya apa yang kita bantu bisa membuat mereka tersenyum, membuat mereka memiliki orang-orang yang menyayanginya. 
Tidak ada lagi males-malesan, tidak ada lagi galau-galaun. Kita harus semangat, hanya tangan-tangan kita lah yang dapat membantu mereka, dan hanya dari Tuhan lah kita mendapat balasan dari setiap apa yang kita lakukan. Insyaallah berkah untuk kita semua. :)


cew yang suka histeris klok liat mas-mas :D
hidup penuh senyuman :)


abis ngobrol-ngobrol ngajak photo :)

keep smile :)


adek yang sukanya maem ciki :)


hanya bisa berbaring di ranjangnya :'(

bang Darojat berbincang-bincang dengan salah satu pengurusnya :)


#dipta #ulivia #dinda #mas faisol #mas iqbal ;)


#dewi #dipta #mas hendrik #mbak taning #mas faisol # mas bowo #dinda #putri #ulivia #uut #eka #mbak tia :)


#uut #dewi #putri #dipta #mbak taning #dinda #mbak tia #ulivia #mas bowo #eka :)

suasa tempat dimana teman-teman kita tinggal :)