Sabtu, 25 Juli 2015

Menjadi Seseorang yang Luar Biasa

Mari menangkan. Setiap fase dalam hidup kita adalah ujian. Ujian tiada henti yang bila kita mampu lulus dari setiap ujian itu, kita akan tumbuh menjadi orang lebih baik. Tumbuh seiring meningkatnya pemahaman hidup kita, serta kemampuan kita mengendalikan diri, terutama mengendalikan perasaan kita. Dan kita menyadari, untuk ujian berikutnya segera datang hari ini.


Ujian yang hampir setiap hari datang difase ini adalah ujian perasaan. Entah itu datang dari orang lain, atau bahkan kita sendiri yang menciptakannya. Kita bisa memenangkan ini semua. Dan aku berharap kamupun bisa memenangkan ujian ini. Ujian yang mungkin sedang datang bertubi-tubi setiap hari. Seiring kabar dari teman, seiring usia yang tumbuh, seiring pertanyaan-pertanyaan disekitar kita.



Hari-hari kedepan mari kita isi dengan banyak doa. Juga banyak kesabaran. Karena setiap ujian hidup kita sejatinya akan menambah batas kesabaran hidup. Bila kita bisa melewatinya, kita akan memenangkan ini semua. Bukan masalah harapan kita tercapai atau tidak, bukan masalah keinginan kita terwujud atau tidak. Kitakan percaya bahwa hasil tidak akan pernah menghianati sebuah proses. Kita juga percaya bahwa semua jawaban doa adalah iya. Kita juga percaya bahwa kita akan menang. Kita akan tersenyum kemudian hari, bahwa hujan ini terlewati dengan baik. Dan kita bisa menjadi kan hari-hari yang sedang berjalan hari ini. Sebagai sebuah cerita penuh kebijaksanaan untuk anak cucu kita nanti. Dan kita akan bersyukur bahwa mungkin tanpa fase atau proses ujian ini, kita mungkin tidak akan menjadi sesorang yang luar biasa nantinya. 

Minggu, 05 Juli 2015

Laki-laki dan Perempuan

Perempuan dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam, akan ada perasaan ingin didominasi. Didominasi oleh sesuatu apa yang menurutnya pantas mendominasi. Jika kata ini kurang tepat maka akan lebih mudah dijelaskan dengan perasaan ingin dipimpin.

Semandiri apapun perempuan. Meski kemana-mana sudah berani sendiri, pulang larut malam berani, membuat perjalanan jauh dengan percaya diri, mendaki, bermain air atau melakukan hal-hal bahaya lain. Dalam satu masa, akan ada perasaan ingin dilindungi. Sekuat apapun dia secara fitrahnya, ingin dilindungi. Ingin menggantungkan diri dengan sesuatu yang menurutnya lebih kuat. Bukan karena perempuan lemah. Bukan pula karena dia tidak bisa, tapi lebih pada perasaannya sendiri. Ada rasa nyaman ketika dilindungi, ada rasa nyaman ketika diperhatikan.

Hal ini pula terjadi kepada laki-laki, bahwa laki-laki akan merasa menjadi laki-laki ketika ia bisa menunjukkan kemampuannya dalam melindungi. Memberi jaminan keamanan, dan menjadi tempat bergantung. Ketika hal-hal itu hilang darinya, maka kelakiannya benar-benar dipertanyakan. Bahkan dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Mengapa tidak ada orang yg mau mempercayakan keamanannya dan kelindungannya kepadanya. Laki-laki akan tampak hebat dan kuat jika ada perempuan disampingnya. Karena ada sesuatu yang dia lindungi. Perempuan akan merasa dirinya berharga ketika ada sesuatu yang dengan keras memperjuangkan dan menjaganya. Ini fitrah, sesuatu yang memang berasal dari dalam diri masing-masing.


Maka mulailah kita berfikir sosok seperti apa yang mampu mendominasi kita perempuan. Maka berbahagialah ketika yang mendominasi tersebut adalah sosok yang sangat bijaksana, yang memimpin dengan sangat baik. Dan berbahagialah untuk laki-laki, ketika ada seseorang yang datang dan mempercayakan kepadanya sebagai tempat berlindung dan mempercayakan hari-hari kedepannya. Bahkan hidupnya setelah mati kepada laki-laki.