Jumat, 23 Mei 2014

Merindukan Kampung Halaman

Waktu itu lewat tengah malam, mata ini belum mau terpejam. Entah apa yang aku pikirkan malam itu. Pulang larut malam, membawa tubuh yang mungkin tak berdaya. Tugas hilir mudik terus mendatangi ku. Rasa capek yang bener-bener aku rasakan saat itu. Sulit untuk diungkapkan. Dikamar kos yang sederhana ini terus ku pandangi langit-langit yang ditengahnya terdapat lampu kecil yang menerangi ku malam itu. Suara jam yang terus berputar membuat ku terus memikirkan apa yang membuat ku merasa malam itu menjadi malam yang menyebalkan. Aku merasa didalam hati ini ada sesuatu yang mengganjal membuat mata ini tetap siap siaga memandangi apa yang bisa untuk dipandang. 
 
Seketika aku merasa kesal dengan diri ku sendiri dan memang aku yang salah. Terlalu sering mengorbankan apa yang seharusnya tak perlu ku korbankan. Bukan meminta imbalan atau meminta balas jasa. Mungkin sebagai manusia biasa aku hanya ingin semua itu dihargai. Aku sudah berusaha care dan aku hanya ingin ke care an ku juga dibalas dengan suatu ke care an, dan gak lebih.
Aku sempat bingung kenapa malam itu aku memikirkan hal yang mungkin gak penting itu. Dan karena suatu hal yang gak penting itu aku berhasil mengeluarkan air mata. Air mata yang seharusnya tak menetes pada malam itu. Membuat aku semakin geram dengan diri ku sendiri. Aku ingin kehadiran ku disini dianggap dan dihargai. Apa mungkin aku bukan siapa-siapa? atau memang aku tak ada harganya sedikit pun? Entah lah. 

Jam terus berputar dan mata ini lagi-lagi masih bertahan. Dengan perasaan yang campur aduk, badan capek tak berdaya. Air mata ini terus membasahi pipi ku. Aku ingin pulang, pulang ke rumah. Seketika aku berfikir aku pun tak punya siapa-siapa disini. Orang-orang yang aku anggap keluarga ku disini, mungkin juga sedang sibuk dengan dunia nya masing-masing. Sedih rasanya, kenapa aku bisa berfikir sebodoh itu. Mungkin karena apa yang aku lakukan selama ini tak ada gunanya. Atau mungkin ke care an ku belum cukup untuk mendapat suatu balasan ke care an? Gak ada yang salah, mungkin hanya aku yang terlalu sensitif atau apalah. 

Malam yang membuat aku terus merenung. Aku ingin pulang dan menemui orang-orang yang benar-benar menganggap kehadiran ku. Terlalu egois mungkin pemikiran ku saat itu. 

Karena sudah lelah, mata ini mulai terpejam. Otak ini juga berhasil berhenti memikirkan hal itu. Biarkan hati dan raga ini beristirahat beberapa jam untuk menyambut hari esok yang lebih indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar