Waktu itu lewat tengah malam, mata ini belum
mau terpejam. Entah apa yang aku pikirkan malam itu. Pulang larut malam,
membawa tubuh yang mungkin tak berdaya. Tugas hilir mudik terus mendatangi ku.
Rasa capek yang bener-bener aku rasakan saat itu. Sulit untuk diungkapkan.
Dikamar kos yang sederhana ini terus ku pandangi langit-langit yang ditengahnya
terdapat lampu kecil yang menerangi ku malam itu. Suara jam yang terus berputar
membuat ku terus memikirkan apa yang membuat ku merasa malam itu menjadi malam
yang menyebalkan. Aku merasa didalam hati ini ada sesuatu yang mengganjal
membuat mata ini tetap siap siaga memandangi apa yang bisa untuk dipandang.
Seketika aku merasa kesal dengan diri ku
sendiri dan memang aku yang salah. Terlalu sering mengorbankan apa yang
seharusnya tak perlu ku korbankan. Bukan meminta imbalan atau meminta balas
jasa. Mungkin sebagai manusia biasa aku hanya ingin semua itu dihargai. Aku
sudah berusaha care dan aku hanya
ingin ke care an ku juga dibalas
dengan suatu ke care an, dan gak
lebih.
Aku sempat bingung kenapa malam itu aku
memikirkan hal yang mungkin gak penting itu. Dan karena suatu hal yang gak
penting itu aku berhasil mengeluarkan air mata. Air mata yang seharusnya tak
menetes pada malam itu. Membuat aku semakin geram dengan diri ku sendiri. Aku
ingin kehadiran ku disini dianggap dan dihargai. Apa mungkin aku bukan
siapa-siapa? atau memang aku tak ada harganya sedikit pun? Entah lah.
Jam terus berputar dan mata ini lagi-lagi
masih bertahan. Dengan perasaan yang campur aduk, badan capek tak berdaya. Air
mata ini terus membasahi pipi ku. Aku ingin pulang, pulang ke rumah. Seketika
aku berfikir aku pun tak punya siapa-siapa disini. Orang-orang yang aku anggap
keluarga ku disini, mungkin juga sedang sibuk dengan dunia nya masing-masing. Sedih
rasanya, kenapa aku bisa berfikir sebodoh itu. Mungkin karena apa yang aku
lakukan selama ini tak ada gunanya. Atau mungkin ke care an ku belum cukup untuk mendapat suatu balasan ke care an? Gak ada yang salah, mungkin
hanya aku yang terlalu sensitif atau apalah.
Malam yang membuat aku terus merenung. Aku
ingin pulang dan menemui orang-orang yang benar-benar menganggap kehadiran ku. Terlalu
egois mungkin pemikiran ku saat itu.
Karena sudah lelah, mata ini mulai terpejam.
Otak ini juga berhasil berhenti memikirkan hal itu. Biarkan hati dan raga ini
beristirahat beberapa jam untuk menyambut hari esok yang lebih indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar